Federasi Sepak
Bola Dunia (FIFA) meminta rumput Jakarta International Stadium (JIS) yang kini
menggunakan teknologi hybrid untuk diganti dengan jenis lama atau konvensional.
FIFA menekankan
pergantian rumput JIS sangat diperlukan apabila stadion yang dibangun pada era
mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu ingin menjadi salah satu venue
Piala Dunia U-17 2023.
Rekomendasi
FIFA diketahui melalui surat yang mereka kirim ke PSSI. FIFA menyoroti rumput
JIS yang saat ini tidak dalam kondisi baik untuk menggelar turnamen.
FIFA menyoroti
permukaan lapangan JIS yang menggunakan sistem media tanam karpet dengan
pengisi 60mm dibagian atas. Menurut FIFA, sistem itu akan menimbulkan dampak
negatif jika dipertahankan.
Menurut FIFA,
sistem hybrid yang digunakan JIS membuat pertumbuhan akar rumput kurang efektif
karena sulit mencapai bagian alas karpet karena terhalang 5 cm antara zona akar
atas dan akar bawah.
Selain itu,
jenis rumput yang digunakan JIS juga dianggap sulit untuk dirawat terutama
ketika digunakan untuk menggelar turnamen dengan jadwal padat.
"Ini telah
menjadi masalah umum dengan beberapa karpet yang tersedia di pasaran sejak
diperkenalkan. Konsepnya adalah membuat permukaan lapangan dapat ditukar dengan
cepat di stadion multiguna tetapi dalam skenario turnamen, sistem tidak
menonaktifkan permainan yang konsisten dan seragam, demikian pernyataan FIFA
dalam suratnya kepada PSSI dikutip pada Rabu (26/7/2023).
"Di bawah
permainan itu juga menghasilkan kerusakan kecil sebagai akibat dari cengkeraman
akar yang dangkal di permukaan."
"Di
Indonesia jenis rumputnya adalah Zoysia dan lambat untuk pulih dan perhatian
utama saya adalah bahwa faktor-faktor ini akan menghasilkan permukaan yang
buruk di Stadion JIS," demikian pernyataan FIFA dalam surat yang
ditandatangani FIFA Senior Pitch Manager, Alan Ferguson.
"Dalam
skenario karpet, hal ini dapat membuat kita memiliki level mikro yang buruk
dengan sangat cepat setelah hanya 2 atau 3 laga."[SB]