Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

FIFA Minta JIS Tanam Rumput Pakai Cara Lama, Teknologi 'Stadion Anies' Terlalu Canggih?

Juli 26, 2023 Last Updated 2023-07-26T07:19:30Z


 

Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) meminta rumput Jakarta International Stadium (JIS) yang kini menggunakan teknologi hybrid untuk diganti dengan jenis lama atau konvensional.

 

FIFA menekankan pergantian rumput JIS sangat diperlukan apabila stadion yang dibangun pada era mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu ingin menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17 2023.

 

Rekomendasi FIFA diketahui melalui surat yang mereka kirim ke PSSI. FIFA menyoroti rumput JIS yang saat ini tidak dalam kondisi baik untuk menggelar turnamen.

 

FIFA menyoroti permukaan lapangan JIS yang menggunakan sistem media tanam karpet dengan pengisi 60mm dibagian atas. Menurut FIFA, sistem itu akan menimbulkan dampak negatif jika dipertahankan.

 

Menurut FIFA, sistem hybrid yang digunakan JIS membuat pertumbuhan akar rumput kurang efektif karena sulit mencapai bagian alas karpet karena terhalang 5 cm antara zona akar atas dan akar bawah.

 

Selain itu, jenis rumput yang digunakan JIS juga dianggap sulit untuk dirawat terutama ketika digunakan untuk menggelar turnamen dengan jadwal padat.

 

"Ini telah menjadi masalah umum dengan beberapa karpet yang tersedia di pasaran sejak diperkenalkan. Konsepnya adalah membuat permukaan lapangan dapat ditukar dengan cepat di stadion multiguna tetapi dalam skenario turnamen, sistem tidak menonaktifkan permainan yang konsisten dan seragam, demikian pernyataan FIFA dalam suratnya kepada PSSI dikutip pada Rabu (26/7/2023).

 

"Di bawah permainan itu juga menghasilkan kerusakan kecil sebagai akibat dari cengkeraman akar yang dangkal di permukaan."

 

"Di Indonesia jenis rumputnya adalah Zoysia dan lambat untuk pulih dan perhatian utama saya adalah bahwa faktor-faktor ini akan menghasilkan permukaan yang buruk di Stadion JIS," demikian pernyataan FIFA dalam surat yang ditandatangani FIFA Senior Pitch Manager, Alan Ferguson.

 

"Dalam skenario karpet, hal ini dapat membuat kita memiliki level mikro yang buruk dengan sangat cepat setelah hanya 2 atau 3 laga."[SB]

×