Pembangunan LRT
Jabodebek bakal mandek di jalan. Pasalnya, transportasi LRT Jabodebek bakal tak
nyambung hingga Bogor dengan alasan terganjal biaya.
Memang dalam
perencaan awal, LRT Jabodebek akan menyambung hingga ke Bogor. Namun,
perencanaan itu ditunda oleh pemerintah.
Wali Kota Bogor
Bima Arya menjelaskan, sebenarnya sejak tahun lalu dirinya telah menginginkan
LRT Jabodebek tersambung hingg ke Bogor. Hanya saja, dirinya mendapatkan
keputusan pemerintah bahwa pembangunan transportasi berbasis rel itu ditunda.
Bima Arya
melanjutkan, pembebasan lahan juga menjadi faktor ditundanya pembangunan LRT
Jabodebek sampai Bogor.
"Makanya
kita buat konversi angkot jadi bus, makanya kita desain trem ini dalam rangka
menyambut LRT. Kalau 45 menit dari Baranangsiang dan Dukuh Atas, berarti kita
harus siap untuk bangun sarana TOD-nya," ujarnya di Jakarta yang dikutip
Jumat (28/7/2023).
Kendati begitu,
Bima Arya menyebut, sebenarnya lokasi dan moda tranportasi pendukung
pembangunan LRT Jabodebek sudah disiapkan. Namun dirinua kinia hanya menunggu
pemerintah pusat untuk menjalankan pembangunan LRT Jabodebek.
"Desember
ini angkotnya enggak ada lagi. (Anggaran) di atas Rp 10 triliun, yang Bogor
menunggu, mendorong pemerintah pusat," imbuh dia.
Untuk diketahui
sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut pemerintah
tengah melakukan studi kelayakan terkait rencana perluasan LRT Jabodebek hingga
Bogor.
"Kita
memang lagi melakukan studi berkaitan dengan itu. Pak Presiden instruksikan ini
harus sampai Bogor. Bahkan yang Bekasi harus sampai Karawang. Artinya jumlah
penumpang yang diangkut lebih masif dan akan mengurangi kemacetan Jakarta dan
polusi," imbuh dia.
"Kita
belum tahu apakah dia itu elevated atau at grade. Saya sudah menyampaikan
kepada teman-teman kontraktor sedapat mungkin dimanfaatkan at grade, jadi
jangan elevated, itu dua kali lipat harganya," pungkas dia.[SB]