Shanghai, China, mengalami hari terpanas di bulan Mei selama lebih dari 100 tahun pada Senin (29/5) dengan suhu mencapai 36,1 derajat celcius (97 derajat Fahrenheit). Rekor ini melanjutkan gelombang panas yang tidak biasa di negara itu sejak Maret.
Dilansir dari Reuters, beberapa provinsi China selatan diperkirakan akan terik di bawah panas ekstrem selama beberapa hari ke depan. Para ahli cuaca telah memperkirakan musim panas ekstrem lagi, pengulangan dari pemecahan rekor tahun lalu selama lebih dari dua bulan.
Menurut catatan Biro Meteorologi Shanghai, puncak panas pada Senin ini mengalahkan rekor Mei sebelumnya sebesar 35,7 derajat celcius yang ditetapkan pada tahun 1876, 1903, 1915 dan 2018, menurut statistik biro. Suhu di wilayah tersebut biasanya naik lebih tinggi lagi pada Juni, Juli, dan Agustus.
Sebelumnya, banyak daerah di provinsi Sichuan, yang menampung lebih dari 80 juta orang, mengeluarkan peringatan suhu tinggi, dengan beberapa daerah mencapai suhu maksimal 42 derajat celcius, berdasarkan laporan media lokal.
Dalam tiga sampai lima hari ke depan, suhu maksimum di beberapa kota di Sichuan, yang terletak di barat daya China, mencapai 38 derajat Celcius, dan mencapai 42 derajat Celcius di beberapa daerah, menurut media pemerintah.
Badan Meteorologi China mengatakan pada periode hingga Rabu sebagian besar China selatan, termasuk provinsi Guizhou, Yunnan dan Sichuan, akan mengalami kenaikan suhu di atas 35 derajat celcius, dengan beberapa daerah mencapai 37 hingga 39 derajat celcius.
China, yang terkenal dengan kondisi cuaca ekstrem, juga mengalami hujan lebat selama berminggu-minggu di beberapa daerah.
Otoritas tanggap darurat setempat menyampaikan, ribuan orang dievakuasi di provinsi timur laut Sichuan pada Senin. Tindakan ini sebagai upaya pencegahan karena hujan lebat di daerah itu.
Sementara kota tetangga Chongqing memperingatkan risiko banjir. Diperkirakan ketinggian air di sungai Jialing, anak sungai Yangtze, naik sekitar 6 meter pada Selasa karena hujan deras dan pengiriman waduk.[SB]