Menko Polhukam Mahfud MD telah resmi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menggantikan politikus Partai NasDem, Johnny G Plate, yang kini berstatus tersangka kasus dugaan korupsi BTS BAKTI Kominfo.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Jumat (19/5/2023). Penunjukkan ini tentu secara otomatis menepis rumor yang menyebut, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo bakal mengisi kursi panas yang ditinggalkan oleh Johnny. “Plt Pak Menko Polhukam,” ujar Jokowi kepada wartawan.
Saat ditanya soal intervensi politik terkait kasus yang menimpa menteri dari Partai Nasdem itu, Jokowi tidak memberikan komentar. Jokowi menegaskan bahwa Kejaksaan Agung (Kejagung) sudah profesional dalam menangani kasus ini. “Yang jelas Kejaksaan Agung pasti profesional dan terbuka terhadap semua yang berkaitan dengan kasus itu,” tambah Jokowi.
Diketahui, Kejagung telah resmi menetapkan Menkominfo Johnny G Plate sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyediaan menara BTS 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo tahun 2020-2022 pada Rabu (18/5/2023).
Mewakili pihak Istana, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Stafsus Mensesneg) Faldo Maldini mengungkapkan posisi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) akan diisi oleh seorang Pelaksana Tugas (Plt).
Namun soal sosok siapa yang akan menjadi Plt Menkominfo, masih menunggu pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Kita tunggu saja pengumuman resminya segera. Tentu, ini menjadi sesuatu yang diprioritaskan,” ujar dia di Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Terkait pengganti Plate, nama Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo sempat disebut-sebut menjadi salah satu kandidat terkuat menjadi Menkominfo. Bahkan Ketua Bidang Politik dan Kebijakan Publik DPP Partai Perindo Heri Budianto sudah buka suara soal ini.
“Kita tunggu saja, nanti presiden yang akan menentukan. Perindo selalu mendukung keputusan presiden soal itu. Pak Ketum HT (Hary Tanoe) memang sudah dua kali bertemu Pak Jokowi,” ujar Ketua Bidang Politik dan Kebijakan Publik DPP Partai Perindo Heri Budianto saat dihubungi di Jakarta, Kamis (18/5/2023).
Mencuatnya nama Hary Tanoe dikarenakan bos MNC Group itu sudah dua kali menyambangi Istana, menemui Presiden Jokowi. Terakhir ia terlihat di Istana pada Senin (15/5/2023).
Ia tiba pukul 10:00 WIB, mengenakan batik biru lengan panjang. Ketika ditanyakan para awak media, Hary Tanoe belum mau berkomentar soal apa yang ingin ia bicarakan dengan Jokowi.Kedatangan tersebut merupakan kedua kalinya ia menemui Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta. Sebelumnya, dia mendatangi Istana Kepresidenan pada 26 April 2023.
Pada pertemuan pertama, ia mengatakan pembicaraan dengan Jokowi tidak terkait politik dan hanya untuk silaturahim. Saat itu, dia pun mengakui bahwa pertemuan terjadi setelah dia meminta waktu bertemu dengan Jokowi.[SB]