Perkembangan kasus korupsi BTS 4G Kementerian Komunikasi dan Informatika kini berkembang menyenggol beberapa nama penting.
Ada narasi nih, uang 8 triliun dari hasil korupsi BTS 4G ini bukan cuma dinikmati oleh Menkominfo Jhonny G Plate. Narasi lain di Twitter yang beredar, ada nama diduga suami Puan Maharani, Happy Hapsoro Sukmonohadi.
Diduga ada peran suami Puan Maharani dalam aliran duit korupsi BTS 4G yang mana negara dirugikan 8 triliun lebih. Soal apa peran suami Puan Maharani itu dalam kasus korupsi BTS 4G masih spekulasi.
Kejaksaan Agung menegaskan mereka tak akan berhenti mengusut sampai Jhonny G Plate saja.
Ngomongin soal kasus korupsi BTS 4G ini, pengamat politik Tony Rosyid, menduga kasus ini di up ada aroma manuver Jokowi. Kok bisa?
Tony menduga ada manuver Jokowi untuk menekan Megawati. Pertama, manuver Jokowi adalah mendukung Prabowo capres melalui Gibran.
Intrik Gibran dukung Prabowo ini melalui relawannya ini, kata Tony, upaya menekan Megawati untuk Jokowi diberikan ruang dan tempat dalam tim sukses pencapresan Ganjar. Tujuan besarnya, Jokowi ingin pegang kendali PDIP dengan jadi ketua umum nantinya.
Kalau nggak dikasih ruang di timses capres Ganjar, kata Tony, Jokowi bisa saja nekat manuver endorse Prabowo.
Nah selain manuver dukungan ke Prabowo, Jokowi juga menekan Megawati lewat kasus korupsi BTS 4G. Apa kepentingannya?
"Kasus Johnny G Plate, Menkominfo rumornya juga menjadi bagian dari instrumen yang bisa dijadikan pressure ke Megawati," tulis Tony dikutip Rabu 24 Mei 2023.
Untuk itu menurut Tony, supaya kasus ini clear tidak menimbulkan kecurigaan, sebaiknya Kejaksaan Agung buka bukaan saja.
"Di sinilah pentingnya Jaksa Agung buka-bukaan kemana aliran dana kasus di Menkominfo. Johnny G Plate harus buka-bukaan. Bongkar semua. Supaya tuntas, siapa saja yang terlibat," tulis Tony.
Dengan demikian rakyat jadi tahu siapa saja yang terima aliran uang 8 triliun dari korupsi BTS 4G itu.
Tony kok meyakini Jhonny G Plate tidak sendirian menikmati duit negara itu.
"Tidak mungkin dimakan Johnny G Plate sendirian. Surya Paloh bilang: usut tuntas. Ini sinyal seperti ada banyak pihak yang ikut menikmati. Periksa semua perusahaan yang menjadi vendornya Menkominfo. Perusahaan itu milik siapa saja. Kejar! Publik bantu cek perusahaan apa saja yang jadi vendor," tulis Tony.[SB]