Terseretnya Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan di pusaran kasus penganiayaan Mario Dandy Satriyo masih terus bergulir.
Usai harta janggal milik orang tua Mario Dandy yang notabene eks pejabat pajak terkuak, kini para pegawai DJP pun ikut jadi sorotan.
Tak ingin berlarut-larut dikaitkan dengan kasus penganiayaan dan gaya hidup hedonisme ala Mario Dandy, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani selaku pemegang pucuk pimpinan mencoba ambil tindakan.
Melalui akun Instagramnya, Sri Mulyani yang kadung berang, menginstrusikan jajarannya untuk segera melaporkan seluruh harta yang dimiliki dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga memerintahkan agar klub motor gede (Moge) BlastingRijder DJP yang beranggotakan para pegawai pajak untuk dibubarkan.
Bukan tanpa alasan, Menkeu menilai aksi parade pamer harta para pegawai pajak dapat menimbulkan persepsi buruk bagi institusi.
"Meminta agar klub BlastingRijder DJP dibubarkan. Hobi dan gaya hidup mengendarai Moge - menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP," katanya lewat akun Instagram @smindrawati dikutip Kilat.com pada Senin 27 Februari 2023.
Pada unggahan tersebut, Sri Mulyani juga menyematkan foto Dirjen Pajak Suryo Utomo yang tengah mengendarai moge bersama klub BlastingRijder DJP.
Alih-alih berkaca dan instropeksi, sejumlah pihak yang diduga para pegawai DJP justru menyerang balik Sri Mulyani.
Mereka beramai-ramai mengajukan protes lewat kolom komentar pada unggahan Menkeu tersebut.
Akun @frmn.hw mempertanyakan soal kepemimpinan Menkeu. Ia dongkol lantaran selama ini kurang mendapat apresiasi. Tapi saat ada kasus yang merusak citra DJP Kemenkeu, Sri Mulyani justru menyudutkan para pegawainya.
"Saat penerimaan tercapai, Ibu bahkan sekedar memberi selamat ke kami pun seperti menunda-nunda, begitu ada kejadian begini, ibu hantam kami, pemimpin seperti apa Ibu ini? Pantaskah Bu?" hardik @frmn.hw.
Akun @ghozie_f menyayangkan keputusan Sri Mulyani yang mengunggah instruksinya lewat akun media sosial. Sebab hal itu justru akan lebih memperkeruh situasi.
"Mohon izin bu mungkin lebih bijak jika disampaikan di internal bu hal hal seperti ini. Bukannya meredakan malah semakin menambah persepsi lain," tulis @ghozie_f.
Akun @ghozie_f melanjutkan, alih-alih lewat media sosial seharusnya instruksi Menkeu disampaikan secara internal.
"Saya rasa lebih elok dan bijak jika disampaikan melalui arahan internal. Kita SATU KEMENKEU selogan yang selalu di gaung gaungkan ayok kita lakukan bersama bu. Memperbaiki yang buruk bersama sama," lanjut komentar @ghozie_f.
Akun @cash_flowguadrant berkomentar lebih pedas. Secara gamblang ia mengatakan tak lagi menghormati Menkeu atas unggahan berisi instruksi tersebut.
"Sumpah sedih dan hilang respect saya sama ibu. Itu cuma motor biasa bu, bukan moge yg harganya »500jt yg dipake anaknya RAT. Bukanya meluruskan persepsi yang salah dari masyarakat yang tidak mengerti tapi ibu malah seperti mengamini pendapat2 masyarakat awam," papar @cash_flowguadrant
Bukan hanya tak lagi menghormati Menkeu, @cash_flowguadrant bahkan menuding kebijakan-kebijakan yang dilakukan Sri Mulyani selama ini hanya lah untuk kepentingan politis dirinya.
"Bu, kalo lah memang ada duit negara yang ditilap sama ASN DJP atau ASN MANAPUNLAH, pastilah kami yang paling sedih. sudah cape2 kami umbi2 ini bekerja keras demi target penerimaan ambisius/ “politis?” Itu bu. Ibu ingat jurusita yang meninggal beberapa tahun lalu demi menjalankan tugas negara? Apa ibu ga hargai itu?" ujar @cash_flowguadrant.
Belum selesai persekusi verbal @cash_flowguadrant, ia juga menunjuk hidung Inspektorat Jenderal Kemenkeu yang dinilai tak becus bekerja.
"Tugas kami hanya mengumpulkan penerimaan negara bu. Kenapa kami yang dikuliti bu? Kan ada inspektorat bu, kenapa ga ada ibu singgung2 kinerja inspektorat? Jadi apa gunanya selama ini kami lapor LKHPN, alpha bu?" ujar @cash_flowguadrant.
Dari Instagram, kegaduhan pindah ke lini masa Twitter. Komentar-komentar miring menyudutkan Sri Mulyani dari pihak-pihak yang diduga para pajak/DJK itu disanggah netizen Twitter.
Akun @Trending_Issue dengan frontal mengatakan, upaya Menkeu dalam melakukan pembersihan membuat tikus-tikus pada keluar.
"Bu Sri Mulyani mau bersih-bersih di @KemenkeuRI, tapi ada beberapa oknum pegawainya yang ngga terima. Mereka langsung nyerang Bu Menteri dengam komentar-komentar nyinyir. Lumbungnya digoyang tikus-tikus keluar semua, Mas @prastow harus tandain mereka nih," tulis @Trending_Issue.
Diunggah selanjutnya @Trending_Issue menulis, kalau memang para pegawai pajak sudah bekerja dengan benar seharusnya tidak perlu kebakaran jenggot.
"Mayoritas komen-komennya sih merasa diperlakukan tidak adil, kita apresiasi kerja keras mereka cuma mereka juga harusnya dukung tekad Bu Sri Mulyani buat bersih-bersih @KemenkeuRI yg mungkin dimulai dari 'rumah' mereka dulu, kalo mereka merasa bersih ngga perlu risih," paparnya.
Netizen lain, @painapuruupuruu mengatakan pegawai pajak tak perlu merasa jadi pihak yang paling bekerja keras.
"Sok sokan paling kerja ini DJP, padahal pajak pph ituu juga kebanyakan udah dipotong otomatis sama pemberi gaji, orang djp nya tinggal duduk" ajaa penerimaan udah masuk wkwk," kata @painapuruupuruu
Singkat dan frontal, akun @ImeldaTheQuent menyarankan agar Menkeu Sri Mulyani untuk langsung mendepak pegawai pajak yang jadi penghambat upaya bersih bersih DJP dan atau Kemenkeu.
"Bu SMI, pakai kacamata kuda aja. Babat habis 'benalu' di keuangan itu!," tandas @ImeldaTheQuent.[SB]