Gunung Merapi mengalami 35 kali gempa guguran sejak Senin, 27 Maret 2023, dini hari. Laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tersebut mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.
“35 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-12 mm dan lama gempa 26-132.6 detik. 4 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-4 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 3.8-9.04 detik. 1 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 28 mm, dan lama gempa 9.32 detik. 1 kali gempa tektonik Jauh dengan amplitudo 4 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 55.24 detik,” tulis PVMBG dari laman resminya.
PVMBG juga melaporkan gunung api terlihat jelas. Asap kawah nihil. Cuaca cerah, angin tenang ke arah timur.
“Cuaca cerah, angin tenang ke arah timur. Suhu udara sekitar 17.1-19°C. Kelembaban 76-99%. Tekanan udara 871.4-920.4 mmHg,” tulisnya.
Lebih lanjut, PVMBG mengatakan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.[SB]
PVMBG juga meminta masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat diminta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tutupnya.