Terlahir dari keluarga besar yang menganut beragam keyakinan, menjadikan Irvan Martino (33) tak asing akan agama Islam. Irvan sendiri sejak kecil menganut agama Kristen, keyakinan yang juga dianut kedua orang tuanya.
"Sebenarnya saya kenal Islam sudah lama karena keluarga besar saya campur (keyakinannya)," ujar Irvan kepada Basra.
Namun saat lulus dari jenjang SMA, Irvan mengaku mulai ada pergolakan batin tentang keyakinan yang telah dianutnya sejak lahir.
"Dari lulus sekolah (SMA) itu sudah ada pergolakan, batin merasa tidak enak. Saya merasa tidak punya pegangan hidup," ungkapnya.
Irvan mengaku seperti ada yang kosong di hati, tidak tenang, dan meski serba kecukupan selalu merasa kurang.
"Meski merasa kecukupan, tapi ada yang kurang gitu," tandasnya.
Irvan pun memutuskan untuk mulai belajar tentang Islam. Ini dilakukan dengan mencari buku bacaan tentang agama Islam.
"Saya mulai baca-baca tentang Islam. Puasa (Ramadan) ikut puasa. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk mengucapkan ikrar syahadat di bulan Februari 2023," jelasnya.
Irvan mengucapkan ikrar syahadat di Masjid Agung Al Akbar Surabaya. Didampingi adik sepupu, Irvan mengucapkan dua kalimat syahadat.
Meski tak didampingi kedua orang tuanya saat mengucapkan ikrar syahadat, namun Irvan mengaku kedua orang tuanya mendukung keputusannya menjadi mualaf.
"Mereka mendukung keputusan saya karena menganggap saya sudah dewasa. Hanya saja mereka berpesan untuk tidak main-main dengan keyakinan yang saya pilih ini. Saya harus bersungguh-sungguh menjalankannya," tukasnya.
Kini Irvan mengaku menemukan ketenangan usai mengucapkan ikrar syahadat. Irvan juga rutin mengikuti kajian tentang keislaman di Masjid Agung Al Akbar Surabaya demi dapat melaksanakan ibadah dengan baik.
"Alhamdulillah sekarang hati terasa tenang, damai gitu," pungkasnya.[SB]