Pembangunan
infrastruktur era pemerintahan Presiden Joko Widodo diklaim sejumlah pihak
amatlah pesat. Hal ini sangat berbeda dibandingkan era presiden sebelumnya.
Namun demikian,
menurut Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, naiknya
indeks pembangun infrastruktur tersebut juga diikuti oleh peningkatan utang
luar negeri.
"Secara
kasat mata, kondisi ekonomi masyarakat kekinian yang semakin sulit dihadapkan
harga kebutuhan pokok yang semakin menaik," kata Andi saat berbincang
dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (17/3).
Saat ini pun
ketimpangan ekonomi dan sosial sangat dirasakan di tengah masyarakat. Angka
kemiskinan dan indeks kebahagiaan juga masih jauh dari kesejahteraan.
Pemerintahan
Jokowi juga dinilai sangat boros bahkan dapat menyebabkan kebangkrutan negara.
Beberapa proyek infrastruktur dianggap mubazir karena tidak akan menguntungkan.
Pembangunan
infrastruktur yang masif juga tidak berbanding lurus dengan daya beli
masyarakat. Jokowi dianggap lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur
komersial daripada membangun infrastruktur dasar untuk rakyat.[SB]