Elektabilitas
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tetap berada di peringkat teratas. Bahkan
berada di puncak dan menggungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Hal itu
berdasasarkan hasil survei yang dilakukan Indometer. Elektabilitas Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih mengungguli eks Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
"Temuan
survei yang dilakukan Indometer menunjukkan Ganjar mengokohkan diri pada
peringkat pertama dengan elektabilitas mencapai 25,1 persen," kata
Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB dikutip darin ANTARA
pada Senin (6/2/2023).
Di peringkat
kedua Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memperoleh elektabilitas sebesar 21,5
persen disusul Anies Baswedan 20,2 persen atau terpaut tipis dari elektabilitas
Prabowo.
Ia
memperkirakan apabila tren kenaikan elektabilitas berlanjut, maka Anies
berpeluang menggeser Prabowo dan berhadap-hadapan dengan Ganjar.
Menurut
Leonard, elektabilitas ketiga nama yang digadang-gadang maju pada Pemilihan
Presiden (Pilpres) 2024 tersebut sama-sama di kisaran 20 persen dengan tren
kenaikan dialami Ganjar dan Anies. Sementara elektabilitas Prabowo cenderung
stabil dan belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan signifikan.
"Meskipun
kuat, tetapi publik masih menunggu deklarasi koalisi Gerindra-PKB untuk
mengusung Prabowo," lanjut Leonard.
Setelah
beberapa bulan terbentuk, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya tak kunjung
memutuskan siapa pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden
(cawapres) yang akan diusung.
Gerindra,
sambung dia, hampir dipastikan akan mengusung Prabowo sebagai capres namun
pilihan cawapres belum diputuskan. Di satu sisi, PKB juga bersikeras mengajukan
ketua umumnya yakni Muhaimin Iskandar.
Di sisi lain,
Anies Baswedan secara formal telah mendapatkan dukungan dari tiga partai yaitu
NasDem, Demokrat dan PKS. Di atas kertas Anies berhasil mengamankan tiket
pencapresan di atas ambang batas pencalonan presiden 20 persen.
"Namun
publik juga masih menunggu progres Koalisi Perubahan, khususnya dinamika soal
figur cawapres pendamping Anies," kata dia.
Sedangkan
Ganjar masih harus bersaing di internal PDIP yang dinilainya condong mengusung
Puan Maharani. Isu bakal ada kejutan saat HUT PDIP Ke-50 juga tidak terbukti
meskipun Megawati disebut-sebut sudah mengantongi nama capres.
"Publik
terus mencermati apakah Ganjar atau Puan yang didukung PDIP, dan dengan partai
mana saja PDIP akan berkoalisi," ujarnya.
Selain tiga
nama itu, Indometer juga mengungkapkan elektabilitas nama-nama lain yaitu
Ridwan Kamil 5,1 persen, Sandiaga Uno 4,6 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono
4.4 persen. Ridwan Kamil dan Sandiaga yang sebelumnya mengalami penurunan
elektabilitas kini mulai melandai, sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono masih
stabil.
"Ketiga
figur tersebut berpeluang kuat dipasangkan sebagai cawapres," ucapnya.
Selanjutnya
Puan Maharani memperoleh elektabilitas 3,0 persen, Erick Thohir 2,1 persen dan
Khofifah Indar Parawansa 1,8 persen. Berikutnya Andika Perkasa 1,6 persen,
Airlangga Hartarto 1,2 persen, Mahfud MD 1,1 persen dan Yenny Wahid 1,0 persen.
Sisanya di bawah satu persen dan 6,3 persen menyatakan tidak tahu/tidak
menjawab.
Survei
Indometer dilakukan pada 21-27 Januari 2023 terhadap 1.200 responden di seluruh
provinsi yang dipilih secara acak bertingkat survei. Wawancara dilakukan secara
tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan margin of error
survei sekitar 2,98 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.[sb]