gambar hanya ilustrasi |
Nabi Idris Alaihis Salam, adalah kakek buyut dari Nabi Nuh AS. Nama Idris sendiri berasal dari kata “darasa” yang artinya belajar. Sesuai dengan namanya, beliau banyak mempelajari kitab-kitab Allah SWT yang sudah diturunkan sebelumnya.
Nabi Idris adalah nabi yang pandai tulis-menulis dengan kalam (pena) dan juga pandai membaca. Beliau menerima berbagai macam ilmu pengetahuan dari Allah SWT. Beliau memiliki beberapa keahlian diantaranya, ahli menunggang kuda, ilmu bintang (falak), berhitung, dan ilmu (strategi) berperang. Beliau juga adalah orang pertama yang pandai memotong dan menjahit pakaian, karena sebelumnya manusia berpakaian dari kulit binatang yang dipakai seadanya.
Nabi Idris diutus Allah SWT kepada umat keturunan Qabil, salah satu anak Nabi Adam yang telah membunuh saudaranya sendiri, yaitu Habil. Kondisi akhlak masyarakat saat itu sangat buruk. Selain menyembah berhala, mereka senang melakukan perbuatan tidak baik (zalim) kepada keluarga maupun orang-orang disekitar mereka. Kehidupan masyarakat selalu resah dan tidak tenang karena keonaran, pengrusakan, dan permusuhan terjadi dimana-mana. Untuk itulah Allah SWT menurunkan 30 shahifah (lembaran kitab) yang berisi petunjuk untuk disampaikan kepada manusia dan membimbing mereka ke jalan yang benar, yaitu jalan yang diridhoi Allah SWT.
Oleh Allah, Nabi Idris dianugerahi kekuatan yang hebat dan gagah berani. Beliau mendapat gelar “ Asadul Usud”, yang artinya singa di atas singa karena gagah berani memerangi orang-orang yang durhaka kepada Allah SWT. Meskipun begitu, Nabi Idris adalah seorang yang pemaaf dan tidak sombong. Allah SWT memberi derajat yang tinggi kepada beliau karena beliau adalah orang yang sangat sabar dan bertakwa kepada-Nya.
Firman Allah SWT dalam surah maryam ayat 56-57
“Terangkan (hai Muhammad) kepada mereka tentang Idris di dalam Al Qur'an, sesungguhnya ia benar-benar seorang Nabi dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi..."
Sebagian besar kaum Nabi Idris senang kepada beliau dan menerima seruan untuk menyembah dan beriman kepada Allah SWT.
Suatu hari Nabi Idris mendapat kunjungan dari Izrail, malaikat pencabut nyawa.Nabi Idris meminta Izrail agar dirinya dapat merasakan dapat merasakan kematian. Atas izin Allah SWT, nyawa Nabi Idris pun dicabut. Setelah dihidupkan kembali oleh Allah SWT, Izrail bertanya kepada Nabi Idris bagaimana rasanya ketika nyawanya dicabut. Rasanya sangat menyakitkan, jawab Nabi Idris. Padahal Izrail sudah selembut mungkin mencabut nyawa Nabi Idris agar beliau tidak merasa sakit.
Nabi Idris kemudian menyatakan keinginan nya untuk melihat neraka dan juga surga. Atas izin Allah SWT, Izrail mengantar Nabi Idris menuju dua tempat itu. Nabi Idris merasa terkejut dengan yang dilihatnya di neraka. Neraka sangat menyeramkan. Namun, ketika beliau sampai di surga, beliau sangat takjub dengan keindahan yang ada di surga. Sungai-sungai mengalirkan air yang jernih, pepohonan rindang dengan buah-buahan yang lezat, dan pemandangan indah lainya. Sangat jauh berbeda dengan yang dilihat beliau di neraka.
Ketika keluar dari surga, Nabi Idris teringat telah meninggalkan sandalnya di dalam. Beliau meminta Izrail menunggu, namun Nabi Idris tidak juga datang. Ternyata Nabi Idris tidak mau meninggalkan surga. Beliau berkata bahwa diri nya sudah mengalami kematian, pergi ke neraka, dan kini ada surga. Dan orang-orang yang ada di surga akan kekal di dalamnya. Semua sesuai dengan yang difirmankan Allah SWT. Izrail yang merasa bingung dengan keinginan Nabi Idris, kemudian melaporkan Allah SWT. Akhirnya Nabi Idris mendapat ijin Allah SWT untuk tetap berada di surga .
Biografi Nabi Idris, AS
Nama: Idris/Akhnukh bin Yarid, nama Ibunya Asyut.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As.
Usia: 345 tahun di bumi.
Periode sejarah: 4533-4188 SM.
Tempat diutus: Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir (Memphis).
Tempat wafat: Allah mengangkatnya ke langit dan ke surga.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.