Dukungan atau
endorsement yang diberikan Presiden Joko Widodo ke sejumlah figur potensial
untuk Pilpres 2024, diprediksi sebagai upaya membantu PDI Perjuangan memuluskan
strategi politiknya.
Analisa itu
disampaikan pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, didasarkan pada
fakta di lapangan. Menurutnya, pada beberapa bulan ke belakang, Jokowi sudah
menyampaikan keunggulan 3 figur yang disebut-sebut sebagai bakal calon presiden
(Bacapres).
Figur-figur itu
disebutkan pada sejumlah acara Parpol, di antaranya Ketua Umum Partai Golkar,
Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan Gubernur
Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Efriza juga
mengatakan, 3 nama itu tidak lepas kaitannya dengan dua koalisi yang sudah
terbentuk, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Partai Golkar,
PAN dan PPP, dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang berisi Partai
Gerindra dan PKB.
“PDIP tinggal
memilih KIB atau KKIR. Dan PDIP tinggal memilih berpasangan dengan Prabowo atau
Airlangga, maupun Erick Thohir,” jelas Efriza, kepada Kantor Berita Politik
RMOL, Selasa (28/2).
Seperti
diketahui, nama Airlangga mengemuka sebagai Bacapres paling banyak didukung
dari hasil Musyawarah Rakyat (Musra) XVII yang digelar gabungan relawan Joko
Widodo di Kendari, Sulawesi Tenggara, 12 November 2022.
Sementara nama
Prabowo mengemuka di acara Perindo dan PPP, setelah Jokowi menyinggung nama
Menteri Pertahanan itu sebagai Capres. Sementara di acara PAN, kepala
pemerintahan itu menunjukkan kedekatan dengan Ganjar, sesuai keinginan Rakornas
PAN.
“Ada upaya
Jokowi memuluskan langkah PDIP bila berbicara mengenai koalisi dan kemungkinan
pasangannya,” demikian kesimpulan Efriza.[SB]