Ribuanumat Islam di Kota Tasikmalaya menggelar demo di Jalur Batu Andesit, Taman Kota, Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (27/1).
Sekretaris Al Mumtaz Abu Hazmi mengatakan, aksi ini merupakan respons daripada tindakan yang dilakukan Rasmus Paludan di Swedia terkait pembakaran Al Quran di depan kedutaan besar Turki di Stockholm Swedia pada 21 Januari lalu.
"Kami sebagai warga muslim Tasikmalaya, Jawa Barat dan seluruh dunia merespons tindakan yang keji tersebut. Karena ini berkaitan dengan kitab suci yang diagung-agungkan kita," kata Abu Hazmi dikutip Kantor Berita RMOLJabar.
Dalam aksi tersebut mereka menyampaikan pernyataan sikap dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Kedua bahasa digunakan agar pesan tersampaikan dan didengar dunia.
"Agar tersampaikan dan didengar dunia. Point utamanya adalah mengecam tindakan tersebut, menuntut kepada pemerintah Swedia dan PBB serta Indonesia untuk melakukan tindakan tegas sesuai undang-undang yang berlaku," ujar Abu Hazmi.
Menurutnya, seperti di Indonesia, bisa jadi ada keputusan untuk memutus hubungan internasional dengan Swedia, atau PBB memberikan peringatan kepada orang tersebut.
"Itu yang paling penting dan mengajak kepada sahabat muslimin agar lebih perhatian terhadap agamanya dan Al Quran kitab suci kita. Sehingga ketika ada hal-hal yang melecehkan Alquran mereka siap bangkit, siap melakukan gerakan," katanya.
Tak hanya melakukan orasi dan seruan dari para tokoh ulama, mereka pun sempat baca Al Quran bersama juz 30, dzikir bersama dan terakhir melakukan longmarch keliling wilayah Kota Tasikmalaya. [SB]