Pengamat politik Refly Harun mengungkap kenyataan yang bisa saja dialami oleh putra sulung Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Gibran Rakabuming, untuk maju sebagai cagub DKI Jakarta tahun 2024 mendatang.
Melansir video dari kanal YouTube pribadi Refly Harun yang diunggah pada Minggu (22/1/2023), dirinya menjelaskan kalau saat ini, bisa saja Jokowi dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menjadikan sosok yang sedang menjadi Wali Kota Solo tersebut sebagai bargaining chip atau alat barter. Apa maksudnya?
“Ini dikaitkan dengan pencalonan presiden. Keduanya sedang ‘memajukan bidak catur’ untuk menjadi presiden. Jokowi memajukan siapa, Megawati pun memajukan siapa,” terang Refly Harun, dilansir pada Senin (23/1/2023).
Jokowi dan Megawati Soekarnoputri memiliki kriteria mereka terkait capres. Lalu kedua capres nanti akan dicocokkan sesuai kriteria yang diinginkan. Refly Harun mengatakan kalau Gibran Rakabuming bisa jadi masuk ke dalam kriteria tersebut.
“Skemanya bisa bermacam-macam. Bisa saja Gibran dicalonkan sebagai gubernur, entah itu Gubernur DKI atau Jawa Tengah, lalu Puan Maharani akan menjadi Ketua Umum PDIP tanpa gangguan ditambah dukungan Megawati terhadap Ganjar Pranowo, semua ini bergantung,” ucap pria kelahiran 26 Januari 1970 ini.
Refly Harun menyebut kalau adanya keinginan untuk mempertahankan kekuasaan dan membentuk dinasti keluarga dalam politik akan membuat sebuah keluarga tidak bisa berjalan sesuai alamiah.
Untuk itulah dirinya menyebut kalau kepemimpinan Gibran Rakabuming sebagai Wali Kota Solo tidak berjalan dengan alami. Justru, dirinya “dikatrol” dan menjadi salah satu alasan kemenangannya dalam Pilwalkot tersebut.
“Tanpa meremehkan lawannya, bagaimana mungkin putra presiden melawan penjahit dan Wakil Ketua RW? Pasti menjadi tidak seimbang sehingga kemenangan kemarin selisih angkanya mencapai 80rbanding 20%,” kata Refly Harun.[SB]