Isu KA Argo Parahyangan akan ditutup menyusul adanya kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menuai protes dari berbagai pihak.
Bukan tanpa sebab, keberadaan KA Argo Parahyangan selama ini telah menjadi moda transportasi yang digunakan sebagai mobilitas masyarakat Jakarta-Bandung dan sebaliknya.
Salah satu tokoh yang mengkritisi isu tersebut adalah mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli. Ia menyesalkan jika kebijakan tersebut benar-benar diterapkan pemerintah.
Apalagi KA Parahyangan sudah menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia lantaran sudah beroperasi sejak 1971 silam.
"KA Parahyangan milik negara (BUMN PT KAI) dan bersejarah ditutup dan dikorbankan demi KA Jakarta-Bandung yang mayoritas dimiliki China. Wes wolak-walik logikane (logikanya sudah terbolak-balik)," kritik Rizal Ramli, Sabtu (3/12).
Di siis lain, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI saat dikonfirmasi soal isu tersebut mengaku masih berkoordinasi dengan stakeholder lain. Yang jelas, hingga kini KA Parahyangan yang diisukan akan digentikan pada Juni 2023 mendatang masih beroperasi.
"Kami tegaskan bahwa KA Argo Parahyangan tetap beroperasi seperti biasa dan belum ada arahan resmi terkait isu tersebut," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus. [SB]