Twitter memulihkan akun mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu (20/11) usai media sosial itu diakuisisi konglomerat Elon Musk.
Akun Twitter mantan presiden AS tersebut sempat dihentikan secara permanen pada 6 Januari saat terjadi kerusuhan di Capitol Hill ketika anggota parlemen melanjutkan formalitas penghitungan suara Electoral College.
Saat itu, banyak anggota parlemen dan bahkan mantan anggota pemerintahan Trump mengkritik dirinya karena mendorong para pendukungnya untuk menolak hasil pemilu dan melakukan protes di Capitol.
Dalam pantauan CNNIndonesia.com di Twitter, akun Donald J Trump memang sudah kembali muncul dalam pencarian.
Tampak dalam akun itu Donald Trump kali terakhir berkicau pada 8 Januari 2021.
"Kepada semua yang bertanya, saya tidak akan datang di inaugurasi pada 20 Januari," demikian cuitan Donald Trump.
Sementara itu, Elon Musk sempat membuat jajak pendapat di akunnya sebelum Twitter memulihkan akun Donald Trump.
Sebanyak 51,8 persen netizen memilih agar akun Donald Trump dipulihkan, sedangkan 48,2 persen menolak. Total netizen yang melakukan jajak pendapat di akun Elon Musk sekitar 15 juta.
"Publik telah berbicara. [Akun] Trump akan dipulihkan," tulis Musk dalam cuitannya.
Selama jajak pendapat, Musk mengakui jumlah suara dipengaruhi oleh akun 'bot' otomatis, yang bukan manusia, dan menyarankan perlunya "membersihkan" polling di Twitter agar tidak dipengaruhi oleh bot dan akun 'troll'.
Namun, Trump tampaknya kurang tertarik untuk kembali ke Twitter.
"Saya tidak melihat alasan untuk [kembali]," kata mantan presiden itu melalui video ketika ditanya oleh sebuah panel pada pertemuan kepemimpinan tahunan Koalisi Yahudi Republik, sebagaimana dikutip dari The Guardian.[SB]