Pasukan Taliban di Pakistan membatalkan gencatan senjata dan memerintahkan para pejuang untuk menyerang seluruh Pakistan.
"Karena operasi militer sedang berlangsung melawan mujahidin di berbagai wilayah, jadi penting bagi Anda untuk melakukan serangan di mana pun Anda bisa di seluruh negeri," demikian pernyataan Taliban, seperti dikutip AFP, Selasa (29/11).
Taliban dan pemerintah Pakistan mulanya menyetujui gencatan senjata pada Juni lalu. Namun negosiasi itu kerap terhambat dan sering kali diabaikan.
Oleh sebab itu, Taliban pun mengambil langkah agresif dengan memerintahkan penyerangan di seluruh wilayah Pakistan.
"Kami telah menunjukkan kesabaran kami agar proses negosiasi tidak disabotase," bunyi pernyataan Taliban.
"Tentara dan badan intelijen tidak menghentikan dan melanjutkan serangan, jadi sekarang serangan balasan kami juga akan dimulai di seluruh negeri."
Serangan di Pakistan telah terjadi sejak Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) muncul pada 2007. TTP merupakan kelompok Taliban di Pakistan yang berbeda dengan di Afghanistan namun sama-sama menganut ideologi Islam serupa.
TTP menguasai sebagian besar wilayah suku Pakistan dengan memaksa paham radikal Islam kepada mereka.
Umumnya, serangan-serangan di Pakistan terjadi setelah pasukan Taliban di Afghanistan merebut Kabul dari negara itu.
Kurang dari dua minggu lalu, TTP mengklaim melakukan penyergapan yang menewaskan enam polisi di barat laut Pakistan.
Mereka mengaku tengah merencanakan serangan di markas Pakistan yang berada di daerah tersebut.
Pasukan militer Pakistan pun sejak Jumat berpatroli di daerah tersebut demi membasmi gerilyawan. Mereka menggunakan helikopter tempur dan menembaki tempat persembunyian TTP di lokasi itu.
TTP dan Pakistan sendiri awalnya sudah menyetujui gencatan senjata pada Juni lalu. Namun kedua belah pihak saling mengklaim bahwa masing-masing berulang kali mengabaikan kesepakatan dan melakukan serangan.[SB]