Al Qaeda di semenanjung Arab, cabang kelompok militan yang berbasis di Yaman, mengkritik Qatar karena menjadi tuan rumah Piala Dunia. Menurut Al Qaeda, Qatar telah membawa orang tidak bermoral, homoseksual, penabur korupsi dan ateisme ke Semenanjung Arab. Al Qaeda mengatakan perhelatan Piala Dunia mengalihkan perhatian dari pendudukan negara-negara Muslim dan penindasan terhadap mereka.
"Kami memperingatkan saudara-saudara Muslim untuk tidak mengikuti atau menghadiri acara ini," kata pernyataan Al Qaeda seperti laporan kelompok Intelijen SITE pada Sabtu, 19 November 2022. Piala Dunia akan dimulai pertama kalinya di negara mayoritas Muslim pada Minggu, 20 November 2022.
Penyelenggara Piala Dunia, menanggapi kritik atas catatan hak asasi manusia Qatar termasuk hak-hak LGBT serta pembatasan sosial. Menurut penyelenggara, semua orang, terlepas dari orientasi atau latar belakang seksual mereka, diterima selama acara tersebut.
Qatar, sebuah negara kecil berpenduduk sekitar 3 juta yang sebagian besar adalah pekerja asing. Negara itu mengatakan telah melatih lebih dari 50.000 orang untuk mengamankan jalannya Piala Dunia. Selain itu Qatar juga mengerahkan petugas keamanan asing.[SB]