- Risma dan BNPB Beda soal Penjarahan Bantuan Gempa Sulbar
- Krisis Sudah Di Depan Mata, Saatnya Ganti Tim Ekonomi Jokowi?
- Kerumunan Tak Terelakkan di Pemakaman Habib Ali bin Assegaf
- Hujan Abu Guyur 5 Kecamatan Imbas Awan Panas Gunung Semeru
- Ribuan Pengungsi Gempa Majene Belum Tersentuh Bantuan
- Ponpes di Cianjur Roboh, Pencarian Korban Tertimbun Dilanjutkan Minggu Pagi
- Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Petang Ini
- Kasus Meninggal Akibat Vaksin, Ini Kata Ketua Komnas KIPI
- Segera Disidang, Raffi Ahmad Juga Dipolisikan soal Protkes
- Natalius Pigai Bongkar Fakta Mengerikan, Komnas HAM Terpojok
Viral Video Sekelompok Orang Teriak Yel Hancurkan Risma

Kondisi politik di Surabaya memanas menjelang hari pemungutan suara Pilkada pada 9 Desember 2020. Terbaru, sebuah video yang menggambarkan sekelompok orang meneriakkan yel-yel 'hancurkan Risma' beredar di media sosial. Video berdurasi 19 detik itu langsung dikaitkan dengan dukung-mendukung Pilkada Surabaya.
Di dalam video, terlihat kader senior PDIP yang baru saja dipecat dari keanggotaan, Mat Mochtar, karena mendukung paslon nomor urut dua, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno. Kelompok yang meneriakkan yel-yel 'Hancurkan Risma' itu mengenakan busana hitam-hitam. Terdapat pula atribut Machfud-Mujiaman.
"Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga. Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga," teriak massa dalam rekaman video.
Baca Lainnya :
- Akhyar Unggul di Survei, Timses Bobby Tuding Pemilik Roda Tiga Dekat ke Elite PD0
- Polri Minta Jangan Bandingkan Pilkada dengan Reuni 2120
- Datang ke Medan, Ganjar Pranowo Ikut Kampanyekan Mantu Jokowi0
- Sandiaga Uno Turun Gunung Menangkan Menantu Jokowi di Pilkada Medan0
- Debat Perdana Gibran Vs Bagyo 6 November, Bahas Penanganan COVID-190
Mat Mochtar membenarkan soal video yang beredar itu. Dia mengatakan bahwa video itu direkam pada Rabu, 25 November. Ia mengatakan aksi tersebut dilakukan sebagai respons atas dugaan besarnya pengaruh Tri Rismaharini alias Risma dalam memengaruhi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam menentukan rekomendasi paslon PDIP di Pilkada Surabaya.
PDIP merekomendasikan Eri Cahyadi-Armudji di Pilkada Surabaya. Menurut Mat Mochtar, semestinya PDIP merekomendasi kader partai, yakni Whisnu Sakti Buana. "Aku yang dihancurno sampai dipecat, sing menghancurkan saya Bu Risma. Daripada aku hancur, ya, Bu Risma tak hancurno (saya hancurkan), timbang PDIP sing hancur (yang hancur)," katanya dikonfirmasi wartawan pada Kamis, 26 November.
Terpisah, anak dari Tri Rismaharini, Fuad Benardi, mengaku kecewa dengan massa yang berkampanye dengan narasi yang dinilainya tidak elok itu. Padahal, kata Fuad, Risma sudah tidak lagi ikut dalam kontestasi Pilkada Surabaya. "Kenapa nama ibu yang dibawa-bawa sampai mau dihancurkan," ujarnya.
Secara pribadi, Fuad sedih sekaligus geram melihat video itu. Dia pun mengunggah ungkapan kesedihannya itu di Instagram pribadinya, @fuadbenardi. "Seakan kerja ibu 10 tahun ini tidak berarti apa-apa. Padahal semua yang dilakukan ibu hanya untuk warga Surabaya. Banyak yang telah dilakukan sampai harus meninggalkan waktu bersama keluarga," ungkapnya.
Lanjutkan Membaca ke hal.2 >>
Sekilas Info
COVID-19 Indonesia Hari Ini
- Positif : 896.642 Sembuh : 727.358 Meninggal : 25.767 Dirawat : 143.517
Berita Populer
-
Segera Disidang, Raffi Ahmad Juga Dipolisikan soal Protkes
Segera Disidang, Raffi Ahmad Juga Dipolisikan soal Protkes
Selebritas Raffi Ahmad digugat menyampaikan permintaan maaf di tujuh stasiun televisi dan koran nasional terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 saat . . .
-
Kasus Meninggal Akibat Vaksin, Ini Kata Ketua Komnas KIPI
Kasus Meninggal Akibat Vaksin, Ini Kata Ketua Komnas KIPI
Menghadapi kekhawatiran masyarakat mengenai vaksin Covid-19, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) angkat bicara.Melalui rilis medianya, . . .
-
Natalius Pigai Bongkar Fakta Mengerikan, Komnas HAM Terpojok
Natalius Pigai Bongkar Fakta Mengerikan, Komnas HAM Terpojok
Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai membongkar langkah Komnas HAM menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai melanggar . . .
-
Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Petang Ini
Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Petang Ini
Gunung Merapi kembali erupsi petang ini. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat awan panas guguran terjadi pukul 17.00 . . .
-
Ribuan Pengungsi Gempa Majene Belum Tersentuh Bantuan
Ribuan Pengungsi Gempa Majene Belum Tersentuh Bantuan
Sebanyak 1.200 orang warga yang mengungsi akibat gempa magnitudo 6,2 di pegunungan Desa Kabiraan, Kecamatan Ulumandaa, Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat, . . .
Berita Terbaru
-
Risma dan BNPB Beda soal Penjarahan Bantuan Gempa Sulbar
Risma dan BNPB Beda soal Penjarahan Bantuan Gempa Sulbar
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan pernyataan yang berbeda dalam menyikapi informasi dugaan . . .
-
Krisis Sudah Di Depan Mata, Saatnya Ganti Tim Ekonomi Jokowi?
Krisis Sudah Di Depan Mata, Saatnya Ganti Tim Ekonomi Jokowi?
Ekonom senior Dr Rizal Ramli kembali mengkritik pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mengklaim kalau ekonomi Indonesia tahun ini bisa tumbuh di . . .
-
Kerumunan Tak Terelakkan di Pemakaman Habib Ali bin Assegaf
Kerumunan Tak Terelakkan di Pemakaman Habib Ali bin Assegaf
Para pelayat mendatangi pemakaman Habib Ali bin Assegaf. Meski sudah ada imbauan agar pengikut Habib menghindari kerumunan, namun tetap saja, kerumunan . . .
-
Hujan Abu Guyur 5 Kecamatan Imbas Awan Panas Gunung Semeru
Hujan Abu Guyur 5 Kecamatan Imbas Awan Panas Gunung Semeru
Sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diguyur hujan abu vulkanik setelah Gunung Semeru erupsi dan meluncurkan awan panas guguran sejauh empat . . .
-
Ribuan Pengungsi Gempa Majene Belum Tersentuh Bantuan
Ribuan Pengungsi Gempa Majene Belum Tersentuh Bantuan
Sebanyak 1.200 orang warga yang mengungsi akibat gempa magnitudo 6,2 di pegunungan Desa Kabiraan, Kecamatan Ulumandaa, Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat, . . .