- Dasar Disyariatkannya Makan Sahur
- Bima Arya Sebut RS Ummi Tak Jujur Laporkan Swab Rizieq
- Jokowi Reshuffle Kabinet Lagi, Nadiem Makarim Layak Diganti?
- SBY Sudah Daftarkan Merek Demokrat, Kubu Moeldoko Siap-siap Saja
- China Peringatkan AS Jangan Main Api soal Taiwan
- Watak Kepemimpinan Jokowi Mirip Soeharto, Kesuksesan Dilihat Secara Fisik
- Jokowi Penuhi Mimpi Megawati
- detikKultum Prof Nasaruddin Umar: Ramadhan Adalah Bulan Kemenangan
- Grab-Altimeter Capital Bakal Merger, Valuasi Ditaksir Rp585 T
- Muhammadiyah Hadirkan Program Ramadhan Sehat dan Aman
Upaya Jegal Anies di Pilkada 2022 atau 2024 Bakal Sia-sia, Deh! Begini Indikatornya!

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyatakan, banyak pihak yang mengaitkan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta yang sedianya digelar 2022 diusulkan menjadi 2024 dengan peluang Incumbent Gubernur Anies Baswedan bakal menang dengan mudah.
“Oke, saya akan bilang begini, kalau data kami, mas Anies meskipun peringkatnya nomor 1 sebagai calon gubernur kalau pemilu diadakan hari ini, itu gak tinggi-tinggi amat elektabilitasnya,” ungkapnya dalam diskusi Polemik MNC Trijaya secara virtual, Sabtu (13/3/2021).
“Jadi sebenarnya, kekhawatiran terhadap Anies akan menang mudah di 2022 jika pilkada tetap diadakan, itu menurut saya tetap berlebihan,” tambah pria yang akrab disapa Burhan itu.
Baca Lainnya :
- Revisi UU Pemilu Dicabut Dari Prolegnas, Golkar: DPR Bukan Balik Badan Tapi Presidennya Tidak Setuju0
- Tidak Muncul Lagi Di Publik, Moeldoko Diyakini Dimarahi Presiden0
- Adu Pengacara AHY dan Moeldoko di Pusaran Kisruh Demokrat: BW vs Razman Nasution0
- Libatkan Mahasiswa, Menko Luhut Siapkan Candi Borobudur Jadi Laboratorium Konservasi Cagar Budaya0
- Ngabalin Mengaku Kaget Moeldoko Menjadi Ketua PD Versi KLB0
Sebaliknya, Burhan mengatakan, jika akhirnya Pilkada DKI tetap dilaksanakan 2024, menurutnya, Anies juga tak kehilangan panggung di 2024. Sebab, jika merujuk masa tugas Anies, dia akan berakhir September 2022.
“Kemudian awal 2023 nasdem sudah bikin konvensi capres, pertengahan 2023 selesai konvensi sudah didaftarkan ke KPU sebagai capres, kan proses pendaftaran sudah berlangsung beberapa bulan sebelum pileg pilpres 2024,” ujarnya.
Dengan demikian, kata Burhan, ketika ada alasan yang menyatakan Pilkada dilaksanakan 2024 agar Anies kehilangan panggung maka tidak tepat juga. Burhan meyakini Anies tetap punya panggung di 2025. “Karena itu tadi masa jabatan berakhir menjelang akhir 2022 dan setelah itu ada konvensi. Jadi ngapain takut sama anies,” ketus analis Politik asal UIN Jakarta itu.
“Jadi lebih baik argumen utamanya adalah demokrasi. Lebih baik keberatan mereka yang khawatir anies menang ya kasih dong lawan yang kuat buat anies supaya masyarakat DKI juga punya kompetisi elektoral yang berkualitas karena yang maju adalah orang-orang terbaik,” pungkasnya. [SB]
Sekilas Info
COVID-19 Indonesia Hari Ini
- Positif : 1.583.182 Sembuh : 1.431.892 Meninggal : 42.906 Dirawat : 108.384
Berita Populer
-
Tak Terima Saksi Diintimidasi, Rizieq Adu Mulut Dengan Jaksa
Tak Terima Saksi Diintimidasi, Rizieq Adu Mulut Dengan Jaksa
Terdakwa kasus kerumunan massa di Petamburan, Rizieq Shihab sempat adu mulut dengan jaksa penuntut umum di dengan nada tinggi ruang Pengadilan Negeri Jakarta Timur, . . .
-
Babak Baru Kader Demokrat Laporkan Moeldoko ke Ombudsman
Babak Baru Kader Demokrat Laporkan Moeldoko ke Ombudsman
Perseteruan Partai Demokrat dan Moeldoko memasuki babak baru. Baru-baru ini Partai Demokrat melaporkan Moeldoko ke Ombudsman RI atas dugaan maladministrasi berkaitan . . .
-
Penggabungan Kemenristek Dan Kemendikbud Indikasi Kegagalan Jokowi Kelola Kementerian
Penggabungan Kemenristek Dan Kemendikbud Indikasi Kegagalan Jokowi Kelola Kementerian
Penggabungan Kemenristek dan Kemendikbud mengindikasikan adanya kegagalan dari Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem . . .
-
Watak Kepemimpinan Jokowi Mirip Soeharto, Kesuksesan Dilihat Secara Fisik
Watak Kepemimpinan Jokowi Mirip Soeharto, Kesuksesan Dilihat Secara Fisik
Peleburan Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi Kemendikbud-Ristek merupakan buntut dari pengesahan . . .
-
Elektabilitas Tinggi, Susi Pudjiastuti Cari Partai Pendukung Tanpa Perlu Kudeta
Elektabilitas Tinggi, Susi Pudjiastuti Cari Partai Pendukung Tanpa Perlu Kudeta
Susi Pudjiastuti memperoleh elektabilitas tertinggi, 30,9 persen, berdasarkan hasil survei Lembaga KedaiKOPI terkait tokoh calon pemimpin Indonesia 2024 kategori . . .
Berita Terbaru
-
Dasar Disyariatkannya Makan Sahur
Dasar Disyariatkannya Makan Sahur
Tradisi makan sahur dan berbuka puasa adalah tradisi yang punya landasan syar’i yang kuat. Para ulama sepakat disunnahkan bagi mereka yang berniat berpuasa keesokan . . .
-
Bima Arya Sebut RS Ummi Tak Jujur Laporkan Swab Rizieq
Bima Arya Sebut RS Ummi Tak Jujur Laporkan Swab Rizieq
Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan RS Ummi melanggar aturan lantaran tak melaporkan secara jujur hasil tes swab pimpinan eks FPI Rizieq Shihab.Hal itu dikatakannya . . .
-
Jokowi Reshuffle Kabinet Lagi, Nadiem Makarim Layak Diganti?
Jokowi Reshuffle Kabinet Lagi, Nadiem Makarim Layak Diganti?
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai ada sejumlah menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang layak diganti. Salah satunya adalah Menteri . . .
-
SBY Sudah Daftarkan Merek Demokrat, Kubu Moeldoko Siap-siap Saja
SBY Sudah Daftarkan Merek Demokrat, Kubu Moeldoko Siap-siap Saja
Pendaftaran nama merek dan logo Partai Demokrat (PD) ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Ditjen KI Kemenkumham) ternyata . . .
-
China Peringatkan AS Jangan Main Api soal Taiwan
China Peringatkan AS Jangan Main Api soal Taiwan
China memperingatkan Amerika Serikat untuk berhenti mendukung Taiwan dan tidak memicu perselisihan semakin tajam.Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao . . .