- Wapres Ingin BSI Jadi Lembaga Penerima Wakaf Uang
- Pelapor Kecewa Polisi Tak Terbitkan Laporan Kerumunan Jokowi
- Bripka CS Penembak Anggota TNI di Cengkareng Jadi Tersangka
- Tiga Orang Tewas Ditembak di Kafe Cengkareng
- Munarman: Rakyat Indonesia Menunggu Jokowi Diperlakukan seperti Habib Rizieq
- Kisruh Demokrat, SBY Turun Gunung Artinya Lawan Makin Membesar
- Heboh Kedubes RI Diserbu Myanmar, Menlu Bertemu Pejabat Junta
- Beda Suara Rocky Gerung & Dokter Tirta soal Kerumunan Jokowi
- SBY: Yang Dilakukan Moeldoko Merugikan Nama Baik Jokowi
- Pakar: Kerumunan Jokowi Kurang Tepat Jadi Teladan Nasional
Penderita COVID di Depok Dilaporkan Meninggal di Taksi Setelah Ditolak 10 RS

Pasien positif virus Corona (COVID-19) di Depok, Jawa Barat, dikabarkan meninggal dunia setelah ditolak 10 rumah sakit rujukan COVID-19. Pasien tersebut meninggal dunia di dalam taksi online.
Hal tersebut disampaikan LaporCovid-19 dan Center for Indonesia's Strategi Development Initiatives (CISDI) melalui siaran pers yang diterima detikcom, Senin (18/1/2021). Dalam keterangannya, tim LaporCovid-19 dan CISDI menerima laporan tersebut pada 3 Januari lalu.
"Salah seorang keluarga pasien di Depok melaporkan, pada 3 Januari 2021, anggota keluarganya meninggal di taksi daring setelah ditolak di 10 rumah sakit rujukan COVID-19," tulis siaran pers tersebut.
Baca Lainnya :
- Kasus Meninggal Akibat Vaksin, Ini Kata Ketua Komnas KIPI0
- Dokter Jelaskan Fenomena Nakes Pusing Usai Divaksin0
- Presiden Jokowi Divaksinasi Corona 13 Januari 20210
- Ustaz Yusuf Mansur Terkonfirmasi Positif Covid-190
- Pasca-Amankan Demo UU Cipta Kerja, Seorang Kapolsek dan 7 Anggota Polres Bekasi Positif Covid-190
Selain itu, LaporCovid-19 dan CISDI menerima 23 laporan kasus pasien yang ditolak rumah sakit rujukan sejak akhir Desember 2020 sampai awal Januari 2021. Akibatnya, pasien COVID-19 ada yang meninggal dalam perjalanan atau di rumah.
Laporan tersebut berasal dari wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Relawan tim BantuWargaLaporCovid-19, dr Tri Maharani, mengatakan kondisi tersebut sudah sebagai tanda-tanda robohnya layanan kesehatan.
"Tanda-tanda kolaps layanan kesehatan sebenarnya sudah terindikasi sejak bulan September 2020, yang kemudian mereda pada periode pemberlakuan PSBB di Jakarta. Menjelang pertengahan November 2020, saat pelaksanaan pilkada serentak dan libur Nataru, memperburuk ketidakmampuan RS menampung pasien," katanya.
LaporCovid-19
dan CISDI juga mengaku menemukan fakta di lapangan mengenai sejumlah fasilitas
kesehatan tidak berjalan baik. Misalnya, mengenai sistem informasi rumah sakit
yang tidak diperbarui secara real-time, sehingga pasien tidak tahu harus
bertindak seperti apa.
Lanjutkan Membaca ke hal.2 >>
Sekilas Info
COVID-19 Indonesia Hari Ini
- Positif : 1.314.634 Sembuh : 1.121.411 Meninggal : 35.518 Dirawat : 157.705
Berita Populer
-
Tanggapi Video Jokowi Di NTT, Kuasa Hukum Rizieq Shihab Ingin Hukum Tidak Pandang Bulu
Tanggapi Video Jokowi Di NTT, Kuasa Hukum Rizieq Shihab Ingin Hukum Tidak Pandang Bulu
Video kegiatan Presiden Joko Widodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) banyak disorot lantaran diduga menimbulkan kerumunan masyarakat. Pembagian souvenir yang dilakukan . . .
-
Dokter Tirta Sebut Kerumunan Jokowi Tak Relevan Disanksi
Dokter Tirta Sebut Kerumunan Jokowi Tak Relevan Disanksi
Relawan Peduli Pencegahan Covid-19 Tirta Mandira Hudhi atau lebih akrab disapa Dokter Tirta menilai sanksi kerumunan tak relevan bila diterapkan pada kasus kerumunan . . .
-
Menteri Jokowi Ramaikan Bursa Capres, Peta 2024 Bisa Berubah
Menteri Jokowi Ramaikan Bursa Capres, Peta 2024 Bisa Berubah
Dua lembaga survei merilis hasil survei Pilpres 2024 di waktu hampir bersamaan. Nama-nama di lingkaran Presiden Joko Widodo muncul dalam persaingan.Parameter Politik . . .
-
Epidemiolog Kritik Kerumunan Jokowi di NTT
Epidemiolog Kritik Kerumunan Jokowi di NTT
Epidemiolog asal Universitas Griffith, Dicky Budiman mengkritik kerumunan penyambutan Presiden Joko Widodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh warga setempat."Presiden . . .
-
SBY: Yang Dilakukan Moeldoko Merugikan Nama Baik Jokowi
SBY: Yang Dilakukan Moeldoko Merugikan Nama Baik Jokowi
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut langsung nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam isu kudeta di tubuh partai. . . .
Berita Terbaru
-
Wapres Ingin BSI Jadi Lembaga Penerima Wakaf Uang
Wapres Ingin BSI Jadi Lembaga Penerima Wakaf Uang
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginginkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI menjadi lembaga keuangan penerima wakaf dalam Gerakan Wakaf Uang Nasional (GWUN)."BSI . . .
-
Pelapor Kecewa Polisi Tak Terbitkan Laporan Kerumunan Jokowi
Pelapor Kecewa Polisi Tak Terbitkan Laporan Kerumunan Jokowi
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri disebut tidak menerbitkan laporan polisi yang hendak dibuat Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan pada Kamis (25/2) terhadap . . .
-
Bripka CS Penembak Anggota TNI di Cengkareng Jadi Tersangka
Bripka CS Penembak Anggota TNI di Cengkareng Jadi Tersangka
Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran mengatakan pelaku penembakan di sebuah kafe Cengkareng, Jakarta Barat, adalah Bripka CS. Dalam insiden penembakan ini . . .
-
Tiga Orang Tewas Ditembak di Kafe Cengkareng
Tiga Orang Tewas Ditembak di Kafe Cengkareng
Tiga orang tewas usai ditembak di sebuah cafe di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2) hari ini.Informasi penembakan ini dibenarkan oleh Kapolres Metro . . .
-
Munarman: Rakyat Indonesia Menunggu Jokowi Diperlakukan seperti Habib Rizieq
Munarman: Rakyat Indonesia Menunggu Jokowi Diperlakukan seperti Habib Rizieq
Deklarator Front Persaudaraan Islam (FPI) Munarman menyebut kerumunan yang terjadi saat acara Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), . . .