Kronologi Koper Rp2 M Berujung Nurdin Abdullah Jadi Tersangka

Ketua KPK Firli Bahuri menjelaskan kronologi Operasi Tangkap Tangan (OTT) berujung penetapan tersangka suap yang menyeret Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.

Pada OTT ini, KPK menetapkan tiga orang tersangka yakni Nurdin Abdullah dan Sekretaris Dinas PUPR Sulsel Edy Rahmat sebagai penerima. KPK juga menetapkan satu orang lainnya, yakni AS sebagai pemberi suap dari unsur swasta.

"Tim KPK menerima informasi dari masyarakat akan adanya dugaan terjadinya penerimaan sejumlah uang oleh Penyelenggara Negara pada 26 Februari," kata Firli dalam konferensi pers di KPK, Jakarta, Minggu (28/2) dini hari.

Baca Lainnya :

• Makin Panas, Partai Demokrat Pecat 7 Kader, Ada Nama Marzuki Alie0
• Asa Ayah Korban Penembakan Cengkareng Tak Mau Bripka CS Dihukum Mati 0
• Dokumen AS: Pangeran Saudi Restui Pembunuhan Jamal Khashoggi 0
• KPK Tangkap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah0
• Jokowi Minta RI Tak Jadi Korban Raksasa Internet Dunia0

KPK sebeleumnya mengamankan 6 orang pada jumat 26 februari 2021 aekitar pukul 23.00 WITA.

Enam orang tersebut di antaranya Agung Sucipto (AS) selaku kontraktor, Nuryadi (NY) sopir Agung, SB yang merupakan ajudan Nurdin Abdullah, Edy Rahmat, Irfan (IF) sopir atau keluarga Edy, dan Nurdin Abdullah yang merupakan Gubernur Sulawesi Selatan.

Pada hari itu Agung Sucipto memberikan uang kepada Nurdin Abdullah melalui perantaraan Edy Rahmat sebagai representasi dan sekaligus orang kepercayaan Nurdin. Sekitar pukul 20.04 WITA, Agung bersama Irfan menuju ke salah satu rumah makan di Makassar. Di tempat tersebut, Edy sudah menunggu.

"Ketiganya kemudian pergi dengan beriringan mobil menuju ke Jalan Hasanuddin Makassar. Dalam perjalanan tersebut, Agung menyerahkan proposal terkait beberapa proyek pekerjaan infrastruktur di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan tahun anggara 2021 kepada ER," ujar Firli.

Lanjutkan Membaca ke hal.2 >>