- Polisi Panggil Rombongan Pemotor Terobos Ring 1 Istana Besok
- MUI: Tak Bisa Disamakan Kerumunan Jokowi dengan Rizieq Shihab
- Dear Pak Jokowi, MUI Kecewa soal Kebijakan Investasi Miras
- Iran Sebut Serangan AS di Suriah Bisa Membangkitkan ISIS
- Kronologi Koper Rp2 M Berujung Nurdin Abdullah Jadi Tersangka
- Makin Panas, Partai Demokrat Pecat 7 Kader, Ada Nama Marzuki Alie
- Asa Ayah Korban Penembakan Cengkareng Tak Mau Bripka CS Dihukum Mati
- Dokumen AS: Pangeran Saudi Restui Pembunuhan Jamal Khashoggi
- KPK Tangkap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
- Moeldoko yang Merasa Ditekan SBY
Keterlaluan! Setelah Uang Bansos, Giliran Uang Buruh Rp43 Triliun Diduga Dikorupsi

Mengerikan dan keterlaluan. Setelah kasus korupsi uang bantuan sosial untuk rakyat miskin, kasus Jiwasraya, Asabri, AJB Bumiputera, kini uang buruh diduga dikorupsi. Saat ini kasus dugaan mega korupsi di BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp43 triliun itu tengah ditangani Kejaksaan Agung.
Adanya mega korupsi di BPJS
Ketenagakerjaan ini menuai sorotan berbagai pihak. Mereka meminta kasus ini diusut tuntas. Semua pelakunya harus ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Baca Lainnya :
- Singgung Ekonomi Hijau Dan Digitalisasi, Jokowi Optimis Tahun 2021 Ekonomi Indonesia Bangkit0
- Peran Maruf Amin Di Pemerintahan Minim, Sinyal Indonesia Tidak Butuh Posisi Wapres0
- Gibran Rakabuming Raka Sah Jadi Wali Kota Solo0
- 2 Hari Lagi, Gibran-Teguh Bakal Ditetapkan KPU Sebagai Pemenang Pilkada Solo 20200
- Korupsi Bansos Saat Pandemi Tindakan Biadab, KPK Diingat Rakyat Jika Berhasil Bubarkan Partai Korup0
“Mereka yang mengkorupsi uang pekerja bukan kategori manusia lagi. Mereka sudah tidak punya hati nurani. Mereka harus segera bertaubat kalau masih merasa manusia," ujar Jajang Nurjaman kepada Harian Terbit, Kamis (21/1/2021).
Jajang pun mendukung penuh Kejaksaan agung mengusut tuntas dugaan mega korupsi tersebut. Harus secepatnya menetapkan tersangka dalam kasus ini. Jajang berharap Kejaksaan Agung dalam menangani perkara korupsi di BPJS tidak pandang bulu, siapapun yang terlibat harus dihukum berat.
Menurutnya, dugaan korupsi pada BPJS ketenagakerjaan menjadi tamparan keras bagi presiden Joko Widodo, karena BPJS Ketenagakerjaan bertanggungjawab langsung kepada presiden.
"Penggunaan pasal TPPU lebih realistis untuk diterapkan, tapi mengingat dalam kondisi pandemi penegak hukum kita perlu melakukan tindakan ekstra ordinary dalam penanganan korupsi. Bisa saja menggunakan hukuman mati, mempertimbangkan besaran uang korupsi dan dana yang dikorupsi," tegasnya.
Lanjutkan Membaca ke hal.2 >>
Sekilas Info
COVID-19 Indonesia Hari Ini
- Positif : Sembuh : Meninggal : Dirawat :
Berita Populer
-
KPK Tangkap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
KPK Tangkap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
Tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, Jumat (26/2) . . .
-
Dear Pak Jokowi, MUI Kecewa soal Kebijakan Investasi Miras
Dear Pak Jokowi, MUI Kecewa soal Kebijakan Investasi Miras
Majelis Ulama Indonesia (MUI) kecewa terhadap langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membuka izin investasi untuk industri minuman keras (miras) atau . . .
-
Asa Ayah Korban Penembakan Cengkareng Tak Mau Bripka CS Dihukum Mati
Asa Ayah Korban Penembakan Cengkareng Tak Mau Bripka CS Dihukum Mati
"Jangan mati dibalas mati." Begitulah asa yang disampaikan ayah Fery Saut Simanjuntak yang menjadi korban penembakan Bripka CS. Fery merupakan satu dari 4 korban . . .
-
Makin Panas, Partai Demokrat Pecat 7 Kader, Ada Nama Marzuki Alie
Makin Panas, Partai Demokrat Pecat 7 Kader, Ada Nama Marzuki Alie
Partai Demokrat memecat tujuh orang kadernya karena dinilai terlibat upaya kudeta terhadap kursi Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Keputusan ini diambil . . .
-
Dokumen AS: Pangeran Saudi Restui Pembunuhan Jamal Khashoggi
Dokumen AS: Pangeran Saudi Restui Pembunuhan Jamal Khashoggi
Amerika Serikat akhirnya merilis dokumen intelijen yang mengindikasikan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), merestui . . .
Berita Terbaru
-
Polisi Panggil Rombongan Pemotor Terobos Ring 1 Istana Besok
Polisi Panggil Rombongan Pemotor Terobos Ring 1 Istana Besok
Polda Metro Jaya bakal mengklarifikasi para pemotor yang menerobos Jalan Veteran III alias Ring 1 Istana Kepresidenan Jakarta besok, Senin (1/3). Para pengendara . . .
-
MUI: Tak Bisa Disamakan Kerumunan Jokowi dengan Rizieq Shihab
MUI: Tak Bisa Disamakan Kerumunan Jokowi dengan Rizieq Shihab
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Infokom KH Masduki Baidlowi mengklarifikasi pernyataan Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas yang mengkritik kerumunan . . .
-
Dear Pak Jokowi, MUI Kecewa soal Kebijakan Investasi Miras
Dear Pak Jokowi, MUI Kecewa soal Kebijakan Investasi Miras
Majelis Ulama Indonesia (MUI) kecewa terhadap langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membuka izin investasi untuk industri minuman keras (miras) atau . . .
-
Iran Sebut Serangan AS di Suriah Bisa Membangkitkan ISIS
Iran Sebut Serangan AS di Suriah Bisa Membangkitkan ISIS
Pemerintah Iran menyatakan serangan udara Amerika Serikat terhadap pangkalan milisi Syiah di Suriah bakal menjadi bumerang bagi operasi pemberantasan . . .
-
Kronologi Koper Rp2 M Berujung Nurdin Abdullah Jadi Tersangka
Kronologi Koper Rp2 M Berujung Nurdin Abdullah Jadi Tersangka
Ketua KPK Firli Bahuri menjelaskan kronologi Operasi Tangkap Tangan (OTT) berujung penetapan tersangka suap yang menyeret Gubernur Sulawesi Selatan . . .