- Hak Politik Eks HTI dan FPI Dicabut, Jangan Sampai Sasar Lawan Politik!
- Jreng! Biden Beraksi, Resmi Tolak China di Laut China Selatan
- Viral Sebut Babu, Natalius Pigai Klaim Sindir Sistem Pemilu
- Sandiaga Hapus Postingan, Jubir Minta Putra Nababan Tak Baper
- Ingatkan Kapolri, Bamus Papua Minta Kasus Rasisme Pigai Dituntaskan Hingga Ke Akarnya
- Jadi Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Malah Ditantang Wasekjen PA 212
- Putra Nababan Tersinggung Sandiaga: Setop Sensasi Politik
- 2 Polisi AS Bunuh Diri Usai Tangani Rusuh Massa Trump di Capitol
- Rizal Ramli: Ekonomi China Tetap Pro Rakyat Walau Otoriter, Kalau Kita Ugal-ugalan
- Duduk Perkara Sandi Vs Putra Nababan Gegara Lari Pagi
KAM : Hubungan Presiden Jokowi dengan ormas keagamaan bisa rusak karena Nadiem

Kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim tidak kunjung menunjukkan kontribusi yang berarti dalam memajukan dunia pendidikan. Bahkan, seperti menciptakan keributan dan kerusuhan di dunia pendidikan blakangan ini.
Kordinator Nasional Komunitas Anak Muhammadiyah (KAM), Amirullah Hidayat mengingatkan Nadiem untuk lebih serius menjadi menteri. Kata dia, mengelola lembaga negara berbeda dengan tata kelola korporasi.
"Nadiem mengelola pendidikan seperti mengelola perusahan online dibuatnya, apakah ini karena latar belakang beliau seorang pengusaha transportasi online yaitu Gojek?" ujar Amirullah kepada wartawan, Jumat (25/7).
Baca Lainnya :
- Gempar! Ibu di Tasik Mendadak Hamil 1 Jam dan Melahirkan Bayi Laki-laki 0
- Menag: Ada Kelompok Manfaatkan Pandemi untuk Sebar Kebencian 0
- Viral Video Pemilik Kaget Apartemen Kosongnya Dihuni 6 Pria Tanpa Izin0
- Klaim Anies: Museum Sejarah Nabi di Ancol Jadi yang Terbesar di Luar Saudi 0
- Videonya Viral, Ini Penyebab Cekcok Sopir Ambulans-Pemotor di Depok 0
Kata Amirullah, jika diperhatikan dengan seksama maka Nadiem Makarim sejak jadi mendikbud tidak menghadirkan satu prestasi yang cukup membanggakan.
"Justru yang terjadi sering kali memunculkan kebijakan kontroversial yang menyebabkan perdebatan publik seperti lolosnya dua yayasan yang terafiliasi ke perusahaan besar yaitu Tanoto Foundation dan Sampoerna Foundation dalam seleksi program organisasi penggerak (POP)," bebernya.
Bahkan, akibat keputusannya itu kemudian Nahdlatul Ulama, MUhammadiyah dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kompak meninggalkan POP Kemendikbud.
"Kebijakan
ini membuat banyak pihak yang tersinggung, seperti Muhammadiyah dan Nadhatul
Ulama, yang merasa terhina akibat kebijakan tersebut. Karena Muhamamdiyah dan
NU disamakan dengan organisasi pendidikan yang dibiayai CSR perusahaannya
sendiri," ujar politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Lanjutkan Membaca ke hal.2 >>
Sekilas Info
COVID-19 Indonesia Hari Ini
- Positif : 1.024.298 Sembuh : 831.330 Meninggal : 28.855 Dirawat : 164.113
Berita Populer
-
Kasus Rasisme, Ambroncius Nababan Ditahan Bareskrim!
Kasus Rasisme, Ambroncius Nababan Ditahan Bareskrim!
Polisi resmi menahan Ketua Umum Projamin, Ambroncius Nababan, tersangka kasus ujaran kebencian SARA terhadap eks Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai. Ambroncius . . .
-
Gerindra Minta Restorative Justice di Kasus Kerumunan Rizieq
Gerindra Minta Restorative Justice di Kasus Kerumunan Rizieq
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Habiburokhman meminta Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menerapkan pendekatan restorative justice dalam kasus . . .
-
RUU Pemilu: Calon Presiden & Kepala Daerah Wajib Kader Parpol
RUU Pemilu: Calon Presiden & Kepala Daerah Wajib Kader Parpol
Draf Revisi Undang-undang Pemilu dan Pilkada yang masuk program legislasi nasional (prolegnas) prioritas DPR 2021 mengatur bahwa syarat untuk bisa maju sebagai calon . . .
-
Manuver Ali Lubis Minta Anies Mundur Berujung Polemik
Manuver Ali Lubis Minta Anies Mundur Berujung Polemik
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Jakarta Timur, Ali Lubis meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur dari jabatannya jika tidak sanggup melawan . . .
-
Ancaman Suami Bikin Istri Tega Bantu Perkosa Perempuan
Ancaman Suami Bikin Istri Tega Bantu Perkosa Perempuan
Gara-gara takut diceraikan, seorang istri di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar),YN (40), tega membantu suaminya AF (30) memperkosa perempuan S (26). Pasutri ini pun . . .
Berita Terbaru
-
Hak Politik Eks HTI dan FPI Dicabut, Jangan Sampai Sasar Lawan Politik!
Hak Politik Eks HTI dan FPI Dicabut, Jangan Sampai Sasar Lawan Politik!
Upaya pemerintah mencabut hak politik untuk dipilih dan memililih bagi mantan anggota Hizbut Thahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI) yang muncul . . .
-
Jreng! Biden Beraksi, Resmi Tolak China di Laut China Selatan
Jreng! Biden Beraksi, Resmi Tolak China di Laut China Selatan
Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China pada masa pemerintahan presiden Joe Biden sepertinya bakal makin panas.. Kali ini pemerintahan Biden resmi menyatakan . . .
-
Viral Sebut Babu, Natalius Pigai Klaim Sindir Sistem Pemilu
Viral Sebut Babu, Natalius Pigai Klaim Sindir Sistem Pemilu
Aktivis Natalius Pigai mengaku pernah menyebut orang luar Pulau Jawa sebagai 'babu' dalam konteks sindiran terhadap sistem pemilu yang membuat presiden-wakil presiden . . .
-
Sandiaga Hapus Postingan, Jubir Minta Putra Nababan Tak Baper
Sandiaga Hapus Postingan, Jubir Minta Putra Nababan Tak Baper
Juru Bicara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Kawendra Lukistian, menyebut Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI-Perjuangan Putra . . .
-
Ingatkan Kapolri, Bamus Papua Minta Kasus Rasisme Pigai Dituntaskan Hingga Ke Akarnya
Ingatkan Kapolri, Bamus Papua Minta Kasus Rasisme Pigai Dituntaskan Hingga Ke Akarnya
Pimpinan korps Bhayangkara yang baru dilantik Presiden Joko Widodo, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, diharapkan mampu menegakkan kasus rasisme terhadap aktivis asal . . .