- JK Sebut Buzzer Sumber Kekacauan di Tanah Air
- Kisah Rencana Djoko Tjandra Bertemu Ma ruf Amin Dibantah Mentah-mentah
- PSI Nyinyir Saat Anies Dianggap Tak Kerja Atasi Banjir
- Wapres Ingin BSI Jadi Lembaga Penerima Wakaf Uang
- Pelapor Kecewa Polisi Tak Terbitkan Laporan Kerumunan Jokowi
- Bripka CS Penembak Anggota TNI di Cengkareng Jadi Tersangka
- Tiga Orang Tewas Ditembak di Kafe Cengkareng
- Munarman: Rakyat Indonesia Menunggu Jokowi Diperlakukan seperti Habib Rizieq
- Kisruh Demokrat, SBY Turun Gunung Artinya Lawan Makin Membesar
- Heboh Kedubes RI Diserbu Myanmar, Menlu Bertemu Pejabat Junta
Jokowi Diprediksi Menang Lagi Jika Ikut Pilpres 2024

Joko Widodo diprediksi masih jadi kandidat favorit jika bisa mencalonkan diri sebagai presiden di Pilpres 2024. Elektabilitas Jokowi masih paling tinggi di antara calon-calon potensial lainnya.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat elektabilitas Jokowi saat ini mencapai 18 persen. Hanya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menempel Jokowi dengan elektabilitas 12 persen.
"Masih nama-nama populer yang selama ini kita dengar yang muncul. Pertama, Pak Jokowi 18 persen, Prabowo 12 persen," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam jumpa pers daring, Senin (22/2).
Baca Lainnya :
- Makin Tegang di Wilayah Sengketa saat Pangkalan Militer Dibangun China0
- Sandiaga dan Ridwan Kamil Buka Peluang Duet di Pilpres 20240
- Kasus Islam Arogan Abu Janda, Polisi Klaim Masih Cari Bukti0
- Anies dan Ganjar Tempel Prabowo di Puncak, Risma dan AHY Bersaing Ketat0
- Berang Munarman Usai Relawan Banjir Eks FPI Ditertibkan Polisi0
Di posisi ketiga, ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabitas 5,7 persen. Kemudian ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabitas 3,5 persen.
LSI coba melakukan survei dengan menghilangkan Jokowi dari daftar nama kandidat. Sebab Jokowi tak bisa maju kembali lantaran telah menjabat selama dua periode.
Pada simulasi 29 nama, 14 nama, dan 10 nama, Prabowo jadi yang paling perkasa. Ia selalu berada di puncak dengan tingkat keterpilihan di atas 20 persen.
Sementara itu, dua nama bersaing ketat. Ganjar selalu menempati urutan kedua saat Jokowi tak masuk daftar kandidat. Sementara Anies harus puas di posisi ketiga.
Lanjutkan Membaca ke hal.2 >>
Sekilas Info
COVID-19 Indonesia Hari Ini
- Positif : 1.314.634 Sembuh : 1.121.411 Meninggal : 35.518 Dirawat : 157.705
Berita Populer
-
Kisruh Demokrat, SBY Turun Gunung Artinya Lawan Makin Membesar
Kisruh Demokrat, SBY Turun Gunung Artinya Lawan Makin Membesar
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya ikut bicara soal kisruh Partai Demokrat . Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli . . .
-
Bripka CS Penembak Anggota TNI di Cengkareng Jadi Tersangka
Bripka CS Penembak Anggota TNI di Cengkareng Jadi Tersangka
Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran mengatakan pelaku penembakan di sebuah kafe Cengkareng, Jakarta Barat, adalah Bripka CS. Dalam insiden penembakan ini . . .
-
SBY: Yang Dilakukan Moeldoko Merugikan Nama Baik Jokowi
SBY: Yang Dilakukan Moeldoko Merugikan Nama Baik Jokowi
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut langsung nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam isu kudeta di tubuh partai. . . .
-
Heboh Kedubes RI Diserbu Myanmar, Menlu Bertemu Pejabat Junta
Heboh Kedubes RI Diserbu Myanmar, Menlu Bertemu Pejabat Junta
Pasca ditundanya perjalanan ke Kota Naypyidaw, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi akhirnya melakukan pertemuan dengan delegasi junta . . .
-
Munarman: Rakyat Indonesia Menunggu Jokowi Diperlakukan seperti Habib Rizieq
Munarman: Rakyat Indonesia Menunggu Jokowi Diperlakukan seperti Habib Rizieq
Deklarator Front Persaudaraan Islam (FPI) Munarman menyebut kerumunan yang terjadi saat acara Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), . . .
Berita Terbaru
-
JK Sebut Buzzer Sumber Kekacauan di Tanah Air
JK Sebut Buzzer Sumber Kekacauan di Tanah Air
Wakil Presiden dua periode (2004-2009 dan 2014-2019), Jusuf Kalla (JK) kembali mengungkapkan uneg-unegnya seputar kiprah para buzzer di tanah air. Dia mengakui . . .
-
Kisah Rencana Djoko Tjandra Bertemu Ma ruf Amin Dibantah Mentah-mentah
Kisah Rencana Djoko Tjandra Bertemu Ma ruf Amin Dibantah Mentah-mentah
Djoko Tjandra tiba-tiba berkisah mengenai rencana bertemu Ma'ruf Amin di Malaysia. Cerita Djoko Tjandra dalam persidangan itu dibantah mentah-mentah oleh Istana . . .
-
PSI Nyinyir Saat Anies Dianggap Tak Kerja Atasi Banjir
PSI Nyinyir Saat Anies Dianggap Tak Kerja Atasi Banjir
Polemik banjir di DKI Jakarta tak selesainya hanya dengan surutnya air, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menganggap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan . . .
-
Wapres Ingin BSI Jadi Lembaga Penerima Wakaf Uang
Wapres Ingin BSI Jadi Lembaga Penerima Wakaf Uang
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginginkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI menjadi lembaga keuangan penerima wakaf dalam Gerakan Wakaf Uang Nasional (GWUN)."BSI . . .
-
Pelapor Kecewa Polisi Tak Terbitkan Laporan Kerumunan Jokowi
Pelapor Kecewa Polisi Tak Terbitkan Laporan Kerumunan Jokowi
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri disebut tidak menerbitkan laporan polisi yang hendak dibuat Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan pada Kamis (25/2) terhadap . . .