- JK Sebut Buzzer Sumber Kekacauan di Tanah Air
- Kisah Rencana Djoko Tjandra Bertemu Ma ruf Amin Dibantah Mentah-mentah
- PSI Nyinyir Saat Anies Dianggap Tak Kerja Atasi Banjir
- Wapres Ingin BSI Jadi Lembaga Penerima Wakaf Uang
- Pelapor Kecewa Polisi Tak Terbitkan Laporan Kerumunan Jokowi
- Bripka CS Penembak Anggota TNI di Cengkareng Jadi Tersangka
- Tiga Orang Tewas Ditembak di Kafe Cengkareng
- Munarman: Rakyat Indonesia Menunggu Jokowi Diperlakukan seperti Habib Rizieq
- Kisruh Demokrat, SBY Turun Gunung Artinya Lawan Makin Membesar
- Heboh Kedubes RI Diserbu Myanmar, Menlu Bertemu Pejabat Junta
Anies dan Ganjar Tempel Prabowo di Puncak, Risma dan AHY Bersaing Ketat

Lembaga Survei Parameter Politik Indonesia merilis temuan terbaru mereka tentang peluang figur atau tokoh yang berpotensi bertarung pada Pilpres 2024 . Dari hasil temuan itu bahwa data secara konsisten masih menempatkan pamor calon presiden berlatar belakang militer masih diminati.
"Kombinasi latar belakang militer-sipil paling diminati publik (30,2%) dibanding sipil-sipil (26,1%)," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno kepada MNC Portal Indonesia, Senin (22/2/2021).
Adi mengatakan dari temuan surveinya, data elektabilitas juga menunjukkan Menhan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi figur tak tergantikan dari calon berbasis militer secara konsisten memimpin kompetisi capres 2024
Baca Lainnya :
- Berang Munarman Usai Relawan Banjir Eks FPI Ditertibkan Polisi0
- Nama Puan Masuk Survei Capres, Kalah Tipis dari Rizieq0
- Aksi Keji Pembantu Kubur Majikan di Septic Tank Sukabumi0
- Pengamat: Janji Jokowi Atasi Banjir Jadi Senjata Makan Tuan0
- Survei PPI: Capres Militer-Sipil dan Prabowo-Anies Terfavorit0
"Baik pada skenario elektabilitas terbuka, maupun pada skenario elektabilitas tertutup," ucapnya.
Adapun, lanjut Adi, calon berlatar militer lain seperti Gatot Nurmantyo dan Moeldoko masih memiliki pekerjaan rumah cukup berat untuk mampu bersaing secara equal dengan kandidat lain. Di survei ini, hanya Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang relatif stabil meski elektabilitasnya cenderung stagnan dan tercecer dari calon lain.
Sementara elektabilitas mantan Calon Wakil Presiden yang juga Menparekraf, Sandiaga Uno (Sandi) justru menurun. Menurutnya, elektabilitas Sandi yang pada survei sebelumnya selalu masuk 5 besar, kini terdepak dari 5 besar.
Dikatakan Adi, kondisi ini disinyalir diakibatkan oleh persepsi negatif masuknya Sandi ke dalam Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi. Sebaliknya, Elektabilitas Tri Rismaharini atau Risma berada di 5,8% naik signifikan dan sudah mampu merangsek ke peringkat 5. Tipis di atas Agus Harimurti Yudhoyono (5,3%).
Lanjutkan Membaca ke hal.2 >>
Sekilas Info
COVID-19 Indonesia Hari Ini
- Positif : 0 Sembuh : 0 Meninggal : 0 Dirawat : 0
Berita Populer
-
Kisruh Demokrat, SBY Turun Gunung Artinya Lawan Makin Membesar
Kisruh Demokrat, SBY Turun Gunung Artinya Lawan Makin Membesar
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya ikut bicara soal kisruh Partai Demokrat . Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli . . .
-
Bripka CS Penembak Anggota TNI di Cengkareng Jadi Tersangka
Bripka CS Penembak Anggota TNI di Cengkareng Jadi Tersangka
Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran mengatakan pelaku penembakan di sebuah kafe Cengkareng, Jakarta Barat, adalah Bripka CS. Dalam insiden penembakan ini . . .
-
SBY: Yang Dilakukan Moeldoko Merugikan Nama Baik Jokowi
SBY: Yang Dilakukan Moeldoko Merugikan Nama Baik Jokowi
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut langsung nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam isu kudeta di tubuh partai. . . .
-
Heboh Kedubes RI Diserbu Myanmar, Menlu Bertemu Pejabat Junta
Heboh Kedubes RI Diserbu Myanmar, Menlu Bertemu Pejabat Junta
Pasca ditundanya perjalanan ke Kota Naypyidaw, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi akhirnya melakukan pertemuan dengan delegasi junta . . .
-
Munarman: Rakyat Indonesia Menunggu Jokowi Diperlakukan seperti Habib Rizieq
Munarman: Rakyat Indonesia Menunggu Jokowi Diperlakukan seperti Habib Rizieq
Deklarator Front Persaudaraan Islam (FPI) Munarman menyebut kerumunan yang terjadi saat acara Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), . . .
Berita Terbaru
-
JK Sebut Buzzer Sumber Kekacauan di Tanah Air
JK Sebut Buzzer Sumber Kekacauan di Tanah Air
Wakil Presiden dua periode (2004-2009 dan 2014-2019), Jusuf Kalla (JK) kembali mengungkapkan uneg-unegnya seputar kiprah para buzzer di tanah air. Dia mengakui . . .
-
Kisah Rencana Djoko Tjandra Bertemu Ma ruf Amin Dibantah Mentah-mentah
Kisah Rencana Djoko Tjandra Bertemu Ma ruf Amin Dibantah Mentah-mentah
Djoko Tjandra tiba-tiba berkisah mengenai rencana bertemu Ma'ruf Amin di Malaysia. Cerita Djoko Tjandra dalam persidangan itu dibantah mentah-mentah oleh Istana . . .
-
PSI Nyinyir Saat Anies Dianggap Tak Kerja Atasi Banjir
PSI Nyinyir Saat Anies Dianggap Tak Kerja Atasi Banjir
Polemik banjir di DKI Jakarta tak selesainya hanya dengan surutnya air, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menganggap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan . . .
-
Wapres Ingin BSI Jadi Lembaga Penerima Wakaf Uang
Wapres Ingin BSI Jadi Lembaga Penerima Wakaf Uang
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginginkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI menjadi lembaga keuangan penerima wakaf dalam Gerakan Wakaf Uang Nasional (GWUN)."BSI . . .
-
Pelapor Kecewa Polisi Tak Terbitkan Laporan Kerumunan Jokowi
Pelapor Kecewa Polisi Tak Terbitkan Laporan Kerumunan Jokowi
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri disebut tidak menerbitkan laporan polisi yang hendak dibuat Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan pada Kamis (25/2) terhadap . . .